businessmails.biz best way to earn money

Senin, 03 Agustus 2009

COVER MAJALAH AL-ZAYTUN EDISI II FEB 2000, MENANTANG KERAS UMMAT ISLAM !

Anda punya majalah Al-Zaytun edisi II Februari 2000, coba lihat seksama dan kaji lebih dalam ilustrasi covernya, karena dalam ilutrasi tersebut ada tersirat makna filosofisnya yang mengandung kesombongan luar biasa sekaligus pelecehan dan penantangan terhadap ummat islam yang mencoba menghantamnya ( baca: ulama, kyai, FUUI, MUI, Al-Chaidar, Umar Abduh, M. Amin Jamaludin/ LPPI, SIKAT dll disimbolkan sebagai ombak/ badai ). Dalam cover tersebut digambarkan ada lautan yang penuh gelombang dan badai yang menghadap dan mencoba menerjang benteng Al-Zaytun, namun terjangan, serangan dan hantaman gelombang badai tersebut seeolah – olah tidak sedikitpun memberikan dampak kerusakan dan kehancuran terhadap benteng Al-Zaytun, kecuali hanya goresan kecil yang membuat lecet dindingnya saja. Dalam iliustrasi cover tersebut ada yang perlu dicatat, yaitu adanya satu kejanggalan dan sepertinya kejanggalan itu sengaja diciptakan agar ada kesan Al-Zaytun/ AS Panji G. itu kuat dan perkasa dan lawan – lawanya adalah buih yang tiada arti baginya, dimana yang semestinya panorama di dekat laut yang penuh gelombang dan badai, tentu gambar logis disampingnya adalah batu karang. Namun dalam ilustrasi cover ini Al-Zaytun / AS Panji G. memvisualikan dirinya sebagai benteng kokoh yang terus mengibarkan bendera ideologi kesesatannya NII KW IX Abu Toto, tapi bukan digambarkan sebagai batu karang, hal ini semakin mempertegas kecongkakan dan penantangan AS Panji G. secara terbuka pada ummat islam. Penulis dalam hal ini tidak sembarangan melakukan suatu kesimpulan subyektif dan emosi massa masa lalu sebagai acuan, namun didasarkan atas fakta yang ada, yaitu ketelodaran Ahmad Zaeem M ( dewan redaksi majalah al-zaytun, anaknya AS Panji G. ) yang mengetes penulis, coba terka apa makna filosofisnya dari cover tersebut, lalu dalam kesempatan itu dia menambah sedikit keterangan – keterangan yang penulis kemukakan, yang membuat penulis tercengangkan, tidak habis pikir dan tidak percaya akan hal yang diungkapkannya ( kebetulan saat itu belum ada konflik besar antara Tibmara vs AS Panji G. Seiring waktu berjalan, waktupun membuktikan siapa yang sebenarnya sahabat/ kawan perjuangan dan musuh dalam perjuangan islam. Hal ini dirasakan olehnya, ketika penulis melarikan diri dari Al-Zaytun, bertanya pada kawan – kawan kami, kenapa dia sampai keluar. Penulispun balik bertanya,’’ apa dia ( Ahmad Zaeem M ) tidak tahu, jika ternyata ayahnya ( AS Panji G. ) adalah menggunting kain dalam lipatan, semenjak itu penulispun tidak punya selera akan adanya ikatan emosional yang terbentuk sebelumnya.

BAGAIMANA GERAKAN NII Al ZAYTUN MENGORGANISASI TINDAK KEJAHATAN-KRIMINALITAS

Program tindak kejahatan Gerakan NII Al Zaytun atau NII faksi komando AS Panji Gumilang adalah didasarkan pada doktrin program penggalangan dana untuk negara dan filosofi paham sesat tersebut adalah Qonun Asasi dan Qonun Uqubat NII yang dinamakan jihad dan fa’i :
Sesungguhnya seluruh harta itu pada dasarnya adalah milik Allah yang pengelolaannya diserahkan kepada pimpinan dan warga NII. Seraya mengutip ayat:

“Sesungguhnya bumi ini diwariskan kepada hamba-hamba-Ku yang shalih.”

Yang mereka maksud dengan kata hamba-hamba-Ku yang shalih di sini menurut tafsir NII adalah para aparat Negara Islam Indonesia dan seluruh warganya. Dengan pedoman tafsir NII tersebut seluruh warga NKRI pada hakekatnya memiliki derajat sama dengan binatang, untuk itu menurut hukum Nya (menurut hukum dan fiqh NII) yaitu boleh diambil susunya, diperas tenaganya, dan dimakan dagingnya (atas dasar fa’i dan tazkiyah).

Praktek pelaksanaan shalat, dzikir, tilawah, ta’lim dan tazkiyah yang sebenarnya adalah melaksanakan program negara, adapun program yang utama adalah setiap aktivitas yang dilakukan dalam rangka menghimpun dana dan merekruit atau ummat sebanyak-banyaknya untuk kepentingan membangun dan membesarkan jama’ah - Negara Islam Indonesia yang basis utamanya adalah Ma’had Al-Zaytun. Oleh karenanya dengan melalui cara apapun setiap warga NII Al Zaytun wajib mengambil kembali seluruh harta Allah yang ada di tangan orang-orang kafir NKRI dengan melalui fa’i, sekaligus dengan dasar keyakinan yang bertujuan untuk membersihkan mereka dari dosa, sehingga suatu saat kelak pada akhirnya mereka mudah dan bersedia untuk menerima seruan untuk masuk serta bergabung dengan NII.

Karenanya perilaku menipu, mencuri hingga sampai membunuh pun terhadap setiap kalangan di luar NII selain telah dianggap kafir dan berderajat binatang adalah karena dianggap sebagai salah satu bagian dari modus fa’i (mengambil hak secara paksa) belaka. Pada hakekatnya tindakan kriminal seperti itu diyakini komunitas NII sebagai praktek ibadah kepada Allah dan bentuk pengabdian kepada negara yang sebenarnya.